Minggu, Agustus 14, 2011

Hijab Paris Tutorial

Categories: , ,

Sabtu, Desember 18, 2010

Jadi Guru Semalam

Besok hari senin tanggal 13 Desember 2010 bagian UTS matematika dasar, itu artinya gue harus belajar malam ini. Engga ada yang namanya santai, tidur-tiduran, maen game, atau dengerin radio dari pagi, siang sampe tengah malem. Sekarang waktunya focus belajar, focus ngitung, focus nyoret-nyoret kontretan yang isinya cuma angka-angka. Siang hari tadi, teman gue Dina datang ke kostan. Kaget juga ada tamu yang ga ngabarin dulu mau datang tiba-tiba nongol dibalik pintu. Dengan banyak ngobrolnya dari pada belajarnya, siang itu kami habiskan hingga sore hari pukul 17.00 hingga akhirnya kita berpisah dan berjuang kembali dengan itung-itungan di malam hari.

Kira-kira jam 19.30 gue udah mulai ngubek ngubek buku matematika, mulai dari himpunan, bilangan, fungsi, limit dan kontinuitas fungsi, sampai turunan. Ditengah mengerjakan soal soal materi yang akan diulangankan, tiba-tiba terdengar suara “Nelaaa….Nelaa.. ajarin aku bilangan biner dong, besok gue UTSnya bagian materi biner”. Hmm.. gue kira siapa malem-malem manggil nama gue minta diajarin ngitung biner, ternyata teman satu kostan gue, Tia namanya. Dia satu universitas sama gue, hanya saja beda jurusan.

Entah kenapa malam itu gue ngerasa seneng banget, seneng bisa ngajarin dia dan teman sekamarnya yang nyusul masuk kamar gue, dan akhirnya bejar bareng hingga larut malam. Dan gue jadi gurunya J ini hal yang sangat membanggakan buat gue. ternyata gue bisa berguna juga buat orang lain, ternyata ilmu gue bisa manfaat juga buat orang-orang disekitar gue, ternyata gue malam ini menjelma menjadi Guru Semalam. Walaupun akhirnya gue harus begadang, karna belum kelar belajar matematika. Tapi itu ga bikin gue nyesel atau kesel karna harus ngajarin mereka, melainkan gue bahagia, bahagia bisa jadi guru semalam. J

“Belajar itu tidak ada yang sia sia, melainkan menambah pengetahuan diri kita untuk bisa lebih luas seluas alam semesta” _by:: gembelbiasa J

Categories:

Senangnya Dicontekin

Mencontek adalah suatu budaya yang sudah menggila dikalangan para pelajar, entah dalam mengerjakan tugas maupun ulangan. Mugkin hampir seluruh para pelajar pernah melakukannya, termasuk gue. :D apa ada yang engga pernah nyontek?? Mungkin aja si, tapi tapi tapi sepertinya hampir mustahil. Hmmmm… tapi tapi lagi, di dunia ini mana ada si yang gak mungkin (secara teorinya si gitu, yang penting mah yakin J) .

Kegiatan yang mengasyikan ini, walaupun sebenernya “dosa” karna mencuri pekerjaan orang lain, tapi tetap di gemari para pelajar. Karena banyak sekali keunggulan dari mencontek :D. nih gue jabarin beberapa keuntungan mencontek.

1. Engga perlu belajar

2. Hemat mikir (ini namanya memanjakan otak. :D)

3. Hemat waktu (secara lu tinggal nyalin tugas doank. Tapi kalo lagi ulangan hemat waktu engga ya??) :D

Lahh.. kenapa jadi ngajarin kaga bener gini gue :D sory sorry, kalo yang masih waras jangan mengikuti budaya mencontek. Nih kalo gue lagi BENER “nyontek itu haram, dosa, and ga boleh dilakuin oleh orang-orang waras”. Tapi karna gue rada engga waras and banyak ENGGA benernya, gue cuma bisa bilang “kalo emang kepepet mah engga apa-apa, sah-sah aja lah, lumayan halal”. Hehehe… tapi Inget!! Nyontek itu hanya untuk orang yang kurang waras kaya gue. :p jangan ditiru yaa….. J pamali…

Dalam kaitannya dengan judul gue, kenapa gue bisa bilang gue seneng di contekin, gua bangga ada yang nyontek sama gue, itu artinya pelan-pelan keidiotan gue mulai memudar. Ternyata gue ga bego-bego amat, buktinya ada yang mau nyontek sama orang bego kaya gue :D. bukankah itu kemajuan yang cukup signifikan?? Yang artinya ada orang yang percaya dengan kemampuan gue ngerjain soal ulangan. Hohoho… menggelikan. Tapi asli gue seneng banget. :D

Rasanya baru kali ini gue ngerasa bahagia waktu ada orang yang nyontek hasil ulangan gue. Beda sama yang dulu,dullluuuuu…. bangettt waktu masih dalam jalan yang benar :D risih banget dah kalo ada orang yang suka nyontek sama gue. Secara gue udah mati-matian belajar biar dapet nilai bagus, setidaknya gue bisa ngerjain soal dengan lancar. Ehh… malah ada orang yang seenaknya tinggal nyontek sama gue. bener-bener gak ngehargai kerja keras gue banget dah. Tapi tapi tapi, kali ini berbeda. Gue seneng banget kalo ada yang nyontek sama gue, bahkan engga jarang juga gue ngasih jawaban ulangan gue dengan terang-terangan. :D

Alhamdulillah ya Allah, gembelbiasa sekarang udah ada kemajuan, engga lagi Cuma bisa nyontek, tapi sekarang udah bisa di contekin. Mudah-mudahan kemajuan ini terus meningkat, tapi dengan harapan kemajuannya harus lebih waras dari yang ini. Aminn …


Jumat, November 26, 2010

KELUARGA

KELUARGA

Berikut beberapa definisi dari keluarga:

  1. Duvall dan Logan ( 1986 ) :

Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopsi yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari tiap anggota keluarga.

  1. Bailon dan Maglaya ( 1978 ) :

Keluarga adalah dua atau lebih individu yang hidup dalam satu rumah tangga karena adanya hubungan darah, perkawinan, atau adopsi. Mereka saling berinteraksi satu dengan yang lain, mempunyai peran masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu budaya.

  1. Departemen Kesehatan RI ( 1988 ) :

Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan

Karakteristik Keluarga adalah :

1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau adopsi

2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan satu sama lain

3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran sosial : suami, istri, anak, kakak dan adik

4. Mempunyai tujuan menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan perkembangan fisik, psikologis, dan sosial anggota.

Struktur Keluarga

1. Patrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur ayah

2. Matrilineal : keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

3. Matrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah ibu

4. Patrilokal : sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami

5. Keluarga kawinan : hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.

Bentuk Keluarga

Ada dua macam bentuk keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu:

  • Berdasarkan lokasi

Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;

Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;

Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;

Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);

Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;

Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;

Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .

  • Berdasarkan pola otoritas

Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)

Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)

Equalitarian, suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.

Fungsi Keluarga

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :

Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.

Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.[

Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.

Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.

Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.

Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.

Memberikan kasih sayang, perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

Sumber::

http://blog.ilmukeperawatan.com/konsep-keluarga.html, http://id.wikipedia.org/wiki/Keluarga#Bentuk_keluarga

Categories:

Senin, November 22, 2010

50 itu AIB

Merasa yakin bisa menyelesaikan kuis (read= ulangan) matematika dasar yang pertama, dengan gigih satu persatu soal terselesaikan dengan baik dan lancar. Sungguh itu bisa disebut suatu anugrah yang luar biasa buat gue. Terang saja semalaman suntuk gue belajar ngos-ngosan dan menghabiskan energi yang luar biasa sampe gue terpaksa nguras otak gue L. Tepatnya hari selasa dan sayangnya gue kurang kreatif nulis tanggal di kertas ulangan, jadi mohon maklum gue ga bisa ngasih tau tepat pada tanggal berapa kuis itu terjadi, dan gue harep lu engga kecewa.

Seminggu kemudian bertemu lagi dengan hari selasa, tapi sayang belum ada tanda-tanda kertas ulangan dibagikan hingga minggu ke dua dan ketiga, dikarnakan ibu dosen lupa bawa tumpukan lembar kertas ulangan kami. Sampai akhirnya “ Ibu akan membagikan hasil kuis kalian, walaupun ibu merasa kecewa karna masih ada yang mendapatkan nilai yang kurang baik”. Itu yang dikatakan ibu dosen matdas (matematika dasar), Ellysa namanya. Dosen mungil yang selalu berpakaian sederhana dan dianugrahi wajah yang manis, tentunya pembawaannya yang sederhana membuat kami menyukai beliau. Baik hati, murah senyum itu lah dia J.

Rusuh beberapa saat di dalam ruangan kelas “Horee… asikkk.. haduuhh….” Itulah kira-kira beberapa ekspresi yang bisa gue tangkep dari suasana kelas waktu itu. Tidakkah kalian merasa penasaran dengan ekpresi yang gue tampilin waktu itu? Simple, ga neko-neko dan maaf gue harus bilang kalo ekspresi gue ga seheboh teman-teman tercinta. Tapi… masa iya dalam sekejap gue jantungan?? Bukan, bukan penyakit jantung yang gue maksud disini, melainkan detak jantung gue notasinya beda, lebih kenceng dan kerasa banget tanpa harus gue sentuh urat nadi ini. Mungkin bagi sebagian mahasiswa udah ga sabar meluk tuh lembar kuis yang isinya angka-angka yang bikin otak lu melayang, secara gitu dengan mudah mereka merangkai angka dengan begitu yakin seyakin yakinnya dan tanpa ada yang harus diragukan. Mungkin juga ada yang berharap biarkan lembaran itu hangus terbakar atau langsung dibuang saja ketempat peristirahatan terakhir, tidak lain adalah tong sampah! Mengapa demikian?? Tidak bukan itu akibat jawaban kuis mereka adalah hasil dari kerja keras ngeluarin keringet, karna ga bisa ngerjain tuh soal-soal yang sebenernya cuma 5 butir. Tapi itu sanggup dan bahkan sangat sanggup membuat mereka banjir keringat saking pemborosan energy otak.

Balik lagi sama gue, dengan jumlah keyakinan fivety fivety, gue Cuma bisa ngetok-ngetok pinsil yang gue pegang ke atas meja. Itu tanda-tanda bencana nervous melanda. Bergantian bu Ellysa memangil nama teman-teman hingga akhirnya “Nela Mulsifa”.. gue, nama gue disebut, itu tandanya tubuh ini harus segera enyah dari kursi, dan secepatnya ngambil tuh lembar soal kematian. Dengan cepat gue ambil, dan sekarang udah ada digenggaman tangan. Tinggal gue intip dan jelas gue bakal tau angka keberuntungan apa yang bakal bertengger di halaman depan kertas file putih ini. Tapi sebentar.. Lu pasti masih inget kan sama penyakit yang gue derita, dan sampai saat ini gue masih berusaha buat ngilangin penyakit itu. Masih inget kan?.. itu loh penyakit... (…??..) hufttt L penyakit “idiot”. Yaaa itu…!!!

Akhhh… hasilnya memang seperti dugaan kalian,sudah dipastikan angka itu mungkin terdiri dari kata DO RE MI. kejadian yang mustahil sepertinya gue dapet nilai SERATUS L. Dan harapan gue satu-satunya tinggal mu’jizat, hanya mu’jizat!! Tapi mana ada jaman sekarang mu’jizat??harapan lu terlalu tinggi Nela..

Payah payah payah.. dengan bolpoint berwarna merah, terlukis indah angka keberuntungan itu, dan jrrreeenggg….. LIMA PULUH!!!!! Cuma 50 hasil yang gue dapet dari bahan racikan begadang, kotretan, pinsil, air putih dan beberapa soundtrack music yang mendampingi gue malam itu, malam dimana gue pelan-pelan ngasah nih otak dengan cukup serius..!!! Cuma 50 yang menurut gue angka AIB yang wajibnya engga ada dalam jajaran isi KAMUS sejarah luntang lantung dalam perjalanan menempuh pendidikan di negeri orang. Tapi Tuhan..what happened dengan semua kerja keras yang aku tumpahkan malam itu?? BerHAK kah aku marah? Tapi marah pada siapa? Aku payah, aku masih idiot, aku belum berhasil, aku GAGAL!! Help me please God L..

“Thomas Alpha Edison pernah mengalami kegagalan sebanyak 9999 kali”. Terngiang dalam benak mengapa aku harus putus asa? Baru sekali bukan, walaupun mungkin ini bisa terjadi lagi, baru dua kali bukan? Lihatlah…pandanglah… berkacalah pada dia, yang pernah mengalami kegagalan 9999 kali. Belum ada apa-apanya dengan kegagalan yang kamu terima. Itu hanya sebagian kecil dari kegagalan-kegagalan yang kamu alami, entah di depan mungkin akan lebih banyak lagi ancaman kegagalan yang bisa kamu alami dan mungkin lagi bisa lebih parah rasa sakitnya. Teruslah berjuang, karena kemenangan adalah sikap yang tidak pernah merengek!!teruslah berusaha berusaha dan berusaha, hingga sesuatu yang kamu inginkan bukan hanya sekedar menjadi mimpi belaka, melainkan menjadi kenyataan J.

Categories:

luvne.com resepkuekeringku.com desainrumahnya.com yayasanbabysitterku.com

Copyright © Nela Mulsifa | Design by Anders Noren

Up ↑